Hikmah mengapa daging anjing diharamkan

Hikmah mengapa daging anjing diharamkan
Saif Al Battar - Arrahmah.com
Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah atasnya. Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya, jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Kali ini, kita akan membahas mengapa daging anjing diharamkan? adakah sebab ilmiah yang dapat kita ketahui? Berikut penjelasannya.
Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad-Dîn al-Islâmi menyatakan, “Di antara hukum Islam bagi perlindungan badan adalah penetapan najisnya anjing. Ini adalah mu’jizat ilmiyah yang dimiliki Islam yang mendahului kedokteran modern. Kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, karena anjing mengandung cacing pita yang menularkannya kepada manusia dan menjadi sebab manusia terjangkit penyakit yang berbahaya, bisa sampai mematikan. Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita sehingga wajib menjauhkannya dari semua yang berhubungan dengan makanan dan minuman manusia. [Taudhîhul-Ahkam, Syaikh Ali Bassâm, 1/137].
Benarlah sabda Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِ كُم فَلْيُرِقْهُ ثُمَّ لِيَغْسِلْهُ سَبْعَ مِرَارٍ
Bila seekor anjing minum dari wadah milik kalian, maka tumpahkanlah, lalu cucilah 7 kali. [HR al-Bukhâri no 418, Muslim no. 422.]
Dalam riwayat lain:
طَهُروْرُ إِنَاَءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ فِيْهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ اُوْلاَهُنَّ بِالتُّرَابِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Sucinya bejana kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan tanah” [HR Muslim no. 420 dan Ahmad 2/427]
مَنِ اقْتَنَى كَمبًا إِلاَّ كَلْبَ مَا شِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمِ قِيْرَاطُ
Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qirâth (satu qirâth adalah sebesar gunung Uhud).” [HR. Muslim no. 2941].
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَيُّمَا أَهلِ دَارٍ اتَّخَذُواكَلْبُا إِلاَّ كَلْب مَا شِيَةٍ أَوْ كَلبَ صَا ئِدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيْرَاطَانِ
Penghuni rumah mana saja yang memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak atau anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qirâth.[HR. Muslim no. 2945].
Demikian juga Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيْرَاطُ إِلاَّ كَلْبَ حَرْثٍ اَوْ مَا شِيَةٍ
Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan shalehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qirâth, selain anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak. [HR Muslim no. 2949].
Dari Abu Mas’ûd Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:
أَنَّ رَسُو لَاللَّهِ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَم نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلوَانِ الْكَا هِنِ
Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang hasil penjualan anjing, mahar (hasil) pelacur, dan upah dukun. [Diriwayatkan oleh Imam, Ahmad 4/118-119, 120, al-Bukhâri 7/28 dan Muslim no. 1567.]
Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang berbunyi, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
كُلُّ ذِينَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامُ
Semua yang memiliki gigi taring dari hewan buas maka memakannya haram. [HR Muslim 1933]
Meskipun demikian, bukan berarti apa yang Allah ciptakan adalah sia-sia atau tidak ada manfaatnya. Karena Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang haq (benar), dan Allah hendak menguji dari hamba-hambaNya siapa yang terbaik perbuatannya, dan Allah menguji siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang masih ragu-ragu.
Lalu apa manfaat anjing? binatang yang satu ini dapat dimanfaatkan untuk menjaga hewan ternak atau juga bisa dijadikan hewan pemburu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ
Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud).” [HR. Muslim]. ‘Abdullah mengatakan bahwa Abu Hurairah juga mengatakan, “Atau anjing untuk menjaga tanaman.
Jadi anjing dapat dimanfaatkan untuk menjaga binatang ternak dan khusus untuk berburu setelah dilatih terlebih dahulu. ”Jika kamu melepas anjingmu, maka sebutlah asma’ Allah atasnya (Bissmillah), maka jika anjing itu menangkap untuk kamu dan kamu dapati dia masih hidup, maka sembelihlah.” [HR. Bukhari dan Muslim]
*Keterangan foto: Cacing-cacing pita kotor nan mematikan di celah daging anjing  
 Source


Senin, 27 Mei 2013
Posted by Unknown

Tiga Langkah Menjadi Orang yang Bertakwa



alifmusic.net
Takwa (ilustrasi).
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Soraya Khoirunnisa

Inna lillahi wa innaa ilaihi rajiun. Pada Jumat tanggal 26 April 2013 Indonesia bahkan mungkin dunia dikejutkan dengan meninggalnya seorang ustaz yang sangat kharismatik, Ustaz Jefri Al-Buchori. 

Bisa dipastikan begitu banyak orang yang merasa kehilangan sosok ulama “gaul” yang dekat dengan kalangan masyarakat manapun. Terlalu banyak kenangan manis nan indah tentang Ustaz Jefri  yang melekat dalam benak publik.

Tidak ada yag menyangka bahwa “Uje” yang kita cintai akan meninggalkan kita dengan begitu cepat. Kematian adalah rahasia Ilahi. Asro Kamal Rokan dalam artikelnya pernah menuliskan bahwa maut tidak datang mengetuk pintu. Ya, memang begitulah adanya. Maka alangkah meruginya kita jika tidak mengambil pelajaran berharga dari kematian.

Jelaslah bahwa kehidupan dunia ini tidaklah abadi. Kehidupan kita di dunia ini hanyalah sebuah mimpi. Lalu dimanakah kehidupan kita yang sesungguhnya? Ali bin Abi Thalib ra. pernah berkata “Annaasu niyaamun wa idzaa maatuu intabahuu”. Manusia ini semuanya tidur, dan ketika mati (maka) terbangunlah (manusia) dari tidurnya. Itulah kehidupan yang sebenarnya. Yaitu ketika kita menutupkan mata meninggalkan dunia ini, maka terbukalah gerbang kehidupan yang sebenarnya.

Selama ini kita hanya memperjuangkan kenikmatan fana yang hanya ada di alam mimpi. Namun jarang sekali kita memikirkan bekal yang akan kita bawa untuk kehidupan hakiki. Kehidupan setelah mati.
                
Tidak ada satupun kebanggaan dunia yang akan kita bawa nanti. Bukan harta, tahta bukan pula sanjungan dan pujian orang. Hanyalah takwa sebaik-baik bekal menghadap Allah tuhan semesta alam. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqoroh : 197 “Dan berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” Maka setiap manusia haruslah menyadari bahwa taqwa adalah kebutuhan wajib yang harus diraih. Bukan hanya bekal akhirat. Namun juga bekal dunia akhirat.
                
Takwa di dalam kamus Ilmu Alquran dapat diartikan dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tingkah laku orang yang bertaqwa selalu mencerminkan perilaku mulia dan selalu berusaha menghindari hal-hal yang menjadikan Allah murka.
Allah memberikan beberapa rambu-rambu untuk menjadi orang yang bertaqwa. 

Pertama, bertanya kepada Orang yang mengetahui. Atau dalam hal ini adalah bertanya kepada alim ulama tentang bagaimana menjadi orang yang bertakwa (QS. An-Nahl : 43).

Kedua adalah selalu bersama-sama para shidiiqiin (orang yang benar) (QS. At-Taubah). Dalam bahasa Jawa yang terkenal “wong kang shaleh kumpulono”. Lalu siapakah orang-orang yang benar? Al-Qur’an menjelaskan pada QS.  Bahwasanya Shiddiiquun adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.

Ketiga adalah selalu berkata dengan perkataan yang benar (QS. Al-Ahzab : 70). Allah menjelaskan dalam QS. Fusshilat : 30 bahwa sebenar-benar perkataan adalah orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang yang berserah diri.”

Demikianlah, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa yang mengejutkan kita hari ini. Dan beliau guru kita, Ustaz Jefri Al-Buchori mendapatkan sebaik-baik tempat di sisi Allah. Amin.

Redaktur: Heri Ruslan
Jumat, 10 Mei 2013
Posted by Unknown

Ibadah 500 Tahun SIANG MALAM Belum Menjamin Surga

Ibadah 500 Tahun SIANG MALAM Belum Menjamin Surga

image


Saudaraku, ternyata amal baik yang dilakukan siapapun selama 500 tahun siang malam tetap tidak dapat menjamin masuknya surga bagi hamba yang bersangkutan. Mengapa? Mari kita perhatikan & renungkan!



أعوذ بالله من الشيطن الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم

Dalam sebuah Hadits Riwayat Shahih Muslim yang cukup panjang, Diriwayatkan dari Muhammad Bin Mukadir, dan juga diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah datang kepada kami, lalu Rasulullah Muhammad SAW bersabda:

”Baru saja Jibril datang kepadaku tadi, Jibril berkata:

”Hai Muhammad, Demi Allah: ”Bahwasanya ada seseorang melakukan ibadah kira-kira lima ratus tahun diatas puncak sebuah gugung yang luas, panjangnya 30 X 30 hasta, dan lautan yang melingkar di sekitarnya seluas 4000 farsakh dari setiap penjuru, di bawah gunung tersebut terdapat sumber air jernih kira-kira satu jari lebarnya, dan terdapat pula pohon buah delima yang sengaja disediakan oleh ALLAH untuknya dimana setiap hari mengeluarkan buahnya satu biji.



Setiap sore sesudah berwudlu, buah tersebut diambil dan dimakan, kemudian dia melakukan shalat seraya berdo’a mohon diambil nyawanya ditengah tengah melakukan sujud, agar tubuhnya tidak tersentuh Bumi atau yang lainnya, hingga ia bangkit di hari kiamat tengah bersujud kepada ALLAH. Maka permohonannya dikabulkan ALLAH, karena itu setiap kami lewat (naik-turun Langit) pasti dia tengah bersujud.”



Lanjut Jibril:”Kami temukan tulisnya (ceritanya) di lauhil mahfudz , bahwa: ia akan dibangkitkan kelak dihari kiamat dalam keadaan masih tetap bersujud dan diajukan kepada ALLAH, FirmanNya:”Masukkanlah hamba-Ku ini ke sorga karena Rahmat-Ku.” Tetapi hamba itu menjawab: ”Melainkan karena amalku semata.”

Lalu ALLAH menyuruh Malaikat untuk menghitung semua amalnya dibanding nikmat pemberianNya, dan ternyata setelah penotalan amal keseluruhan selesai, dan dimulai dengan menghitung nikmatnya mata saja sudah melebihi pahala ibadahnya sepanjang 500 tahu n , padahal nikmat-nikmat yang lain-lainnya jauh lebih besar dan berharga .



Lalu ALLAH berFirman: ”Lemparkan ia ke dalam Neraka.” Kemudian Malaikat membawanya dan akan dilemparkan ke dalam Neraka, tetapi di tengah perjalanan menuju Neraka, ia menyadari kekeliruannya dan menyesal seraya berkata:”Ya ALLAH, masukkanlah aku ke surga karena Rahmat-Mu.”

Akhirnya Firman-Nya kepada Malaikat:”Kembalikanlah ia.”
Lalu ditanya ia:”Siapakah yang menciptakan kamu dari asalnya (tiada)?.”
Jawabnya:”Engkau ya ALLAH.”
Lalu hal itu dikarenakan amalmu ataukah Rahmat-Ku?.”
Jawabnya:”Karena Rahmat-Mu.”



Siapakah yang menguatkanmu beribadah selama lima ratus tahun?.”
Jawabnya lagi:”Engkau ya ALLAH.”

“Dan siapakah yang menempatkan kamu diatas Gunung dikelilingi lautan di sekitarnya, dikaki Gunung tersebut memancar sumber air tawar, dan tumbuh pohon delima yang buahnya kau petik setiap sore, padahal menurut hukum adat, delima hanya berbuah sekali dalam setahun, lalu kau minta mati dalam keadaan bersujud, siapa yang melakukan itu semua?.”



Jawabnya:” Engkau ya ALLAH.” FirmanNya:”Maka sadarlah kamu, bahwa itu semua adalah semata karena Rahmat-Ku , dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga semata karena Rahmat-Ku .”

Kemudian Jibril berkata:”Segala-galanya dia alam ini bisa terjadi/ada, semua hanya karena rahmat ALLAH  semata.



Mengapa ini semua bisa terjadi? Bukankah hamba itu sudah sedemikian rajinnya beribadah?Dari sini, ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil, diantaranya:1. Jangan terjebak dengan sombong / bangga / menyebut-nyebut / mengungkit amal kita

Kita semua tahu bahwa Iblis tadinya ialah golongan jin yang berhasil menjadi pemimpin para Malaikat dahulu kala. Banyak tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh para malaikat namun dapat diselesaikan oleh Iblis. Sekian juta tahun lamanya mengabdi & berprestasi hingga akhirnya perlahan menduduki jabatan tinggi sampai menjadi pemimpin para Malaikat. NAMUN, semua itu hancur lebur karena Iblis merasa LEBIH BAIK dibanding manusia.

Dalam beberapa ayat Qur'an:
QS.7 A'raaf:12. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (hormat) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya : Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".

QS.38 Shaad:76. Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya , karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".

2. Agar kita merasa kurang beramal dan tetap terus beramal
Seseorang yang sudah merasa cukup amal maka sadar atau tidak maka dia menjadi agak kendur beramalnya karena sudah merasa kurang perlu beramal lagi

3. Lupakan amal baikmu, ingatlah dosamu
Ibarat pepatah: lupakanlah kebaikanmu, ingatlah kesalahanmu, karena engkau tidak tahu apakah amalmu diterima atau tidak dan engkau pun tak tahu dosamu sudah diampuni atau belum.

4. Sadar bahwa semua amal apapun yang telah kita lakukan maka tidak akan pernah dapat menebus nikmat yang telah Allah berikan pada kita.

Dalam sebuah Hadits:
Para Sahabat bertanya: Ya Rasul, jika aku telah mencukupi SEMUA kebutuhan orang tuaku, apakah itu berarti aku telah membalas jasanya?Rasulullah Muhammad SAW bersabda: Tidak, sekali-kali kamu tidak akan pernah dapat membalas jasa kedua orang tuamu.

JIKA MEMBALAS JASA PADA ORANG TUA SAJA KITA TIDAK AKAN PERNAH MAMPU, LALU DAPATKAH KITA MEMBALAS JASA YANG TELAH ALLAH BERIKAN PADA KITA???

5. Yang 500 Tahun ibadah siang puasa malam shalat tiap hari dengan kwalitas ibadah yang luar biasa saja belum tentu masuk surga, lalu bagaimana dengan kwantitas yang sedikit dan juga kwalitas shalat yang sedemikian rupa? Badannya shalat, namun pikiran melayang kemana-mana? Dzikir saja jarang apalagi puasa sepanjang ratusan tahun? Beranikah menjamin surga bagi kita pribadi?

6. Lalu bagaimana yang tidak pernah shalat? Aurat terbuka? Tidak berkerudung? Gosip sana-sini? Ganggu pasangan orang lain melalui Facebook? Browsing gambar & Film tidak karuan? Download ini & itu? Mubadzir waktu, tenaga? Mari saudaraku kita sama-sama mengingati sesama insan

Mari, tetaplah dalam harap dan cemas pada Allah.
Berharap agar amal diterima, agar dosa diampuni, namun cemas karena kurang amal, amal tidak diterima dan dosa tidak diampuni.

Source
          Jangan lupa, kunjungi juga islamterbuktibenar.net , untuk mencari ilmu lainnya!
Selasa, 16 April 2013
Posted by Unknown

Dahsyatnya Kekuatan Basmalah

1.  Keagungan Kalamullah
Al-Quran adalah kalamullah yang mengandung mukjizat, diturunkan pada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril dengan lafadz berbahasa Arab, tertlis dalam mushhaf membacanya adalah suatu ibadah, dinukil secara mutawatir, dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. Allah berfirman “Dan al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruhul al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad saw) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.” (QS. as-Syu’ara’: 192-195).
Kita bisa mendapat gambaran dari keagungan Al-Quran melalui firman Allah, “Dan sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini pada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya pada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.” (QS. Al-Hasyr: 21)
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Al-Quran adalah kesembuhan yang sempurna dari segala macam penyakit hati dan badan, penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak semua orang ahli dan diberi kemampuan untuk mendapat kesembuhan dengan Al-Quran. Bila ada orang yang sakit mau berobat dengannya, lalu dia menjadikan Al-Quran untuk kesembuhan penyakitnya dengan kejujuran hati dan keimanan penuh, serta keyakinan yang mantap dengan memenuhi syarat-syaratnya, maka ia ialah obat yang tiada bandingannya. Bagaimana mungkin penyakit tidak akan luluh dengan Al-Quran yang ialah kalamullah Tuhan langit dan bumi? Seandainya diturunkan ke sebuah gunung, niscaya akan luluh lantak. Dan kalau diturunkan ke bumi, niscaya akan terbelah. Tidaklah ada penyakit entah itu penyakit hati atau badan kecuali dalam Al-Quran ada jalan untuk meraih obatnya atau proteksinya bagi orang yang diberi Allah kepahaman terhadap kitab-Nya. Allah telah berfirman, “Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan padamu al-Kitab (Al-Quran) sedang dia dibacakan pada mereka? Sesungguhnya dalam (Al-Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-Ankabut: 51). Barangsiapa yang tidak bisa disembuhkan dengan Al-Quran, maka Allah tidak akan memberinya kesembuhan. Dan barangsiapa yang tidak merasa cukup dengan Al-Quran, maka Allah tidak akan mencukupinya.” (Kitab at-Thibbun Nabawi: 352)
Al-Harits al-A’war berkata: “Saat aku lewat masjid, aku menjumpai banyak manusia asyik berbincang-bincang. Lalu aku ke rumah Ali bin Abi Thalib dan memberitahunya apa yang aku lihat.” Ali bertanya: “Mereka berbuat seperti itu?” Aku menjawab: “Ya.” Ali berkata: “Aku pernah mendengar Rasul bersabda: ‘Ketahuilah! Nanti akan terjadi fitnah.’ Lalu aku bertanya pada Rasul: ‘Apa kiatnya untuk menghindari fitnah itu wahai Rasul?’ Rasul menjawab, ‘Kitab Allah (Al-Quran) di dalamnya ada berita orang-orang sebelum kamu dan berita orang-orang sesudah kamu, di dalamnya juga ada hukum yang berlaku untuk kalian semua, juga ada keutamaan yang sangat banyak. Barangsiapa yang mengacuhkannya sebab sombong, maka Allah akan memusuhinya. Barang siapa yang mencari petunjuk selain darinya, maka Allah akan menyesatkannya. Dialah tali Allah yang sangat kuat, dialah pengingat yang sangat bijak, dialah jalan yang lurus. Hanya dengan mengikuti Al-Quran hawa nafsu tidak akan tersesat, dan lidah tidak akan tergelincir. Orang-orang alim tidak akan merasa kenyang dengannya. Isinya tidak akan rusak sebab banyaknya hujatan. Keajaiban dan keagungannya tidak akan habis. Hanya Al-Quran-lah yang membuat jin saat selesai mendengar berkata:
“Sesungguhnya kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk pada jalan yang benar, lalu kami beriman padanya.” (QS.al-Jin: 1-2). Siapa yang berfatwa atas dasarnya, pasti benar fatwanya. Siapa yang mengamalkannya, pasti diberi pahala. Siapa yang menentukan hukum dengannya, pasti adil keputusannya. Siapa yang mengajak (orang lain) padanya, pasti mendapat jalan yang lurus. Camkanlah itu wahai A’war!” (HR. Tirmidzi).
Rasul s.a.w bersabda, “Keutamaan kalam (perkataan) Allah atas perkataan seluruh makhluk seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya.” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa’id)

2.  Dahsyatnya Kekuatan Basmalah
Basmalah adalah bagian dari ayat yang ada dalam Al-Quran, ia ialah kalam Allah yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Tentunya tidak akan sama dengan perkataan manusia. Mungkin sebab minimnya pemahaman kita seputar makna Basmalah atau tidak tahunya kita akan kedahsyatan fungsinya, sehingga kita menyepelekan bacaan tersebut. Atau sewaktu kita membacanya tidak merasakan nuansa yang religious dan juga tidak merasakan kehadiran Allah bersamanya. Sebabnya, saat kita lupa membaca Basmalah di setiap memulai aktifitas dan kegiatan, kita tidak merasa ada sesuatu yang kurang atau ganjil. Padahal kalau kita simak bagaimana terjadinya perubahan fenomena alam saat Basmalah itu turun, kita akan menjumpai betapa dahsyatnya kalimat Basmalah tersebut. Dan betapa pentingnya kalimat itu untuk diucapkan saat memulai segala aktifitas. Simaklah yang dikemukakan shahabat Rasul s.a.w di bawah ini yang menceritakan terjadinya perubahan alam saat turun ayat Basmalah!
Jabir bin Abdullah berkata: “Saat Bismillahir rahmanir rahim turun, mendung tebal bergeser dan bergerak ke arah timur dan angin pun terhenti, air laut bergelora dan bergelombang, hewan-hewan mendengarkannya dengan seksama, dan syetan-syetan dilempari bintang dari arah langit. Dan Allah bersumpah dengan kemuliaan dan keagungan-Nya, bahwa tidaklah sesuatu dinamakan dengan menggunakan nama-Nya kecuali Allah akan memberkahinya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/22 dan Fathul Qadir: 1/18).
Lalu Aisyah menguatkan apa yang dinyatakan Jabir di atas dengan perkataannya: “Saat Saat Bismillahir rahmanir rahim turun, bergetarlah gunung-gunung, sampai para penduduk Mekkah mendengar gemuruhnya. Mereka berkata ‘Muhammad telah menyihir gunung-gunung’. Lalu Allah mengirim mendung tebal hingga menaungi para penduduk Mekkah. Lalu Rasul s.a.w bersabda, ‘Barangsiapa membaca Basmalah dengan keyakinan yang mantap, maka gunung-gunung akan bertasbih bersamanya, hanya saja dia tidak mendengar suara tasbihnya sama sekali.” (HR. Abu Na’im dan ad-Dailami)
Berikut ini beberapa riwayat yang menjelaskan dahsyatnya lafadz Basmalah bila diucapkan oleh seorang mukmin dengan hati yang khusus dan yakin, sehingga ia bisa merasakan kebesaran Allah dan membenarkan sabda Rasul-Nya.


1.             Melemahkan Kekuatan Syetan dan Mengecilkan Bentuknya
Apakah Basmalah bisa membuat syetan loyo dan mengecil? Pertanyaan seperti itu selalu timbul bila kita tidak tahu keagungan dan untaian lafadz Basmalah , dan juga tidak menyadari siapa yang memiliki lafadz tersebut. Jangankan syetan yang lemah dan pengecut, gunung yang besar dan kokoh pun luluh lantak bila diturunkan Al-Quran padanya. Sebabnya, marilah kita simak dengan seksama dan kita pahami dengan kaca mata keimanan kita, apa sabda Rasul s.a.w berikut ini agar keraguan yang masih menyelimuti hati kita cepat sirna.
Dari Walid Abdul Malih, dari seorang lelaki ia berkata: “Aku pernah dibonceng Rasul di atas keledainya. Saat keledai itu tersandung, aku berkata: ‘Celakalah syetan!’ Rasul bersabda, ‘Janganlah berkata seperti itu sebab syetan akan membesar sampai sebesar rumah lalu berkata : ‘Aku telah membantingnya dengan kekuatanku’. Akan tetapi bacalah Bismillah , sebab bila kamu baca itu (Bismillah) ia akan mengecil hingga sekecil lalat.” (HR. Abu Daud dan Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
Oleh sebab itu janganlah selalu mengaitkan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita atau musibah besar yang ada dengan ulah dan rekayasa syetan. Apalagi sampai meyakini bahwa syetanlah sebagai pelaku utamanya. Sebab perbuatan seperti itu bisa menafikan kekuasaan Allah sebagai pengatur jagat raya ini atau paling tidak kita termasuk orang yang menduakan Allah bila berkeyakinan seperti itu. Justru kita harus mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian, yang bisa mendekatkan diri kita pada Allah dan semakin takut dengan adzab-Nya.
2.             Membuat Syetan Muntah-Muntah
Pernah melihat syetan muntah-muntah? Belum? Sama dong, Memang syetan yang berasal dari jin tidak bisa kita lihat bentuk aslinya. Tapi sifat dan tabiat mereka hampir sama dengan sifat manusia. Mereka bisa marah, sedih, senang atau gembira. Mereka juga makan dan minum dan terkadang mereka juga bisa muntah-muntah. Dan tahukah Anda bacaan apa yang bisa membuat syetan muntah-muntah? Bacaan tersebut adalah Basmalah. Bila seseorang lupa membaca Basmalah di permulaan makan, lalu ingat di tengah-tengahnya atau menjelang akhirnya, lalu membaca Basmalah , maka syetan akan memuntahkan apa yang telah dimakannya bersama orang tersebut. Inilah informasi keghaiban yang bisa kita ketahui dari sabda Rasul s.a.w sebagai berikut.
Umaiyah bin Makhsyi berkata: “Saat Rasul s.a.w sedang duduk, ada seorang laki-laki sedang makan dan tidak baca Bismillah sampai makannya hampir habis hanya tinggal satu suapan. Lalu saat dia menyuapkan suapan itu ke mulutnya, dia membaca: ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan nama Allah di awal dan di akhirnya). Lalu tertawalah Rasul s.a.w, lalu bersabda, ‘Syetan masih terus makan bersamanya, tapi saat dia membaca Bismillah , syetan pun langsung memuntahkan apa yang ada di perutnya.’” (HR. Abu Daud).
3.             Memblokir masuknya Syetan ke Rumah
Banyak orang yang salah kaprah dalam mengambil solusi atau salah langkah dalam mengambil sikap, saat ingin membentengi rumahnya dari gangguan syetan. Ada yang menanam jimat dalam area pekarangannya, menempel rajah dalam rumahnya atau memanggil ‘orang pintar’ dan dukun untuk memasang pagar ghaib. Padahal pagar ghaib yang mereka lakukan tidak sesuai dengan tuntunan Rasul s.a.w, alias menyimpang dan sesat.
Sebetulnya setiap muslim bisa melakukan sendiri untuk membentuk pagar ghaib bagi rumahnya dengan cara yang islami, tidak usah mendatangkan mereka (dukun-dukun). Dan pagar ghaib yang ditawarkan Islam sangat sederhana, tidak butuh sesajen atau tumbal atau pun gerakan-geraan silat dan mantera-mantera. Yang dibutuhkan hanyalah keyakinan kita yang mantap terhadap keagungan dan kekuasaan Allah, serta keikhlasan yang tulus saat melakukannya. Yaitu dengan membaca Basmalah saat masuk rumah atau menutup pintu, niscaya syetan akan terblokir dan terhalang untuk masuk rumah kita. Seperti sabda Rasul s.a.w dalam hadits berikut,
Rasul s.a.w bersabda, “…Dan tutuplah pintu kalian seraya membaca Bismillah, sebab syetan tidak akan mampu membuka pintu yang tertutup (dengan baca Bismillah) …”. (HR. Bukhari dan Muslim),
4.             Memproteksi Diri dari Gangguan Syetan Sepanjang Hari
Syetan adalah musuh utama hamba-hamba Allah yang beriman. Dan mereka akan selalu menggoda dan mengganggu hamba-hamba-Nya sampai hari qiamat. Tapi para manusia ada yang menyadari hal itu, lalu membentengi diri mereka dari gangguan syetan. Dan ada juga yang tidak menyadarinya sehingga mereka menjadi sasaran tembak yang mudah dibidik. Bahkan ada dengan sadar atau tidak, malah menjadikan syetan sebagai teman dan pengawal hidupnya.
Orang yang berakal sehat pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membentengi dirinya dari musuh-musuhnya, termasuk syetan. Dan Islam telah mengajarkan pada para pemeluknya bagaimana cara membentengi secara benar. Tidak dengan benda-benda keramat atau jimat-jimat sesat. Apalagi dengan mendatangi dukun-dukun yang notabene mereka adalah agen-agen syetan di bumi ini. Perbentengan diri yang diajarkan Rasul s.a.w sangatlah mudah, dengan membaca doa-doa di waktu pagi dan sore. Salah satu doa yang dianjurkan oleh Rasul s.a.w adalah Basmalah ditambah lafadz lain sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan berikut ini.
Utsman bin Affan berkata: “Saya mendengar Rasul s.a.w bersabda, ‘barang yang membaca doa ini disaat sore tiba: ‘Dengan nama Allah (Bismillah), yang dengan (nama)-Nya tidak akan bisa membahayakan sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (tiga kali), maka ia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai pagi hari. Dan barangsiapa yang membacanya di sore hari, maka ia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi, dan dishahihkan al-Albani).

5.             Perisai Diri dari Kerajaan yang Ada di Luar Rumah
Sering kita membaca kabar di media cetak atau menyaksikan berita di televise, atau pun mendengar dari penuturan teman akan banyaknya kejahatan dan tindakan kriminalitas di jalan-jalan. Ada yang bentuknya kriminalitas murni dengan menggunakan tenaga manusia saja, dan ada juga kriminalitas yang melibatkan jin atau syetan dengan memakai ilmu hitam atau sihir. Kedua kejahatan tersebut pelakunya adalah syetan, syetan yang berasal dari golongan jin dan syetan dari golongan manusia. Atau memang hasil kolaborasi dan kerja sama antara keduanya.
Rasul s.a.w telah mengajarkan pada kita suatu doa yang bisa menjadi perisai diri yang ampuh dari berbagai macam kejahatan yang ada Insya Allah diri kita akan senantiasa dalam penjagaan Allah dari hal-hal yang tidak kita inginkan saat kita berada di luar rumah. Dengan membaca Basmalah dan doa yang telah diberitahukan Rasul s.a.w pada kita dalam hadits berikut, insya Allah kita akan aman dari segala macam gangguan yang ada di luar rumah. Bacaan tersebut kit abaca saat keluar dari rumah.
Anas bin Malik berkata: Rasul s.a.w bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca: Bismillah , aku bertawakkal pada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama Allah”, maka dikatakan padanya: ‘Kamu telah tercukupi dan terlindungi’, dan syetan pun akan menjauh darinya’.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).
6.             Menutup Penglihatan Jin
Bila ingin menutup penglihatan manusia kita bisa menutup matanya dengan telapak tangan, kain yang tebal atau diberi kacamata seperti kacamata kuda. Agar mata mereka tidak jelalatan dan liar. Kalau tidak begitu kita harus menutup aurat kita dengan kain yang tidak transparan dan juga tidak ketat. Dan bila kita ingin menanggalkan pakaian, maka kita harus mencari tempat yang tertutup dan tidak tembus pandang. Dengan itu aurat kita akan terlindung dari mata manusia.
Tapi bagaimana kalau kita ingin menutup pandangan jin, agar aurat kita tidak menjadi tontonan yang gratis bagi mereka? Sebab mereka selalu mengikuti kita di mana saja, termasuk saat dalam kamar atau bilik dan ruangan tertutup. Islam telah mengajarkan kita cara untuk menutup penglihatan jin, terutama saat kita menanggalkan pakaian atau mandi di kamar mandi, yaitu dengan membaca Basmalah .
Anas bin Malik berkata: Rasul s.a.w bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, saat hendak menanggalkan pakaiannya adalah membaca: “Bismillahi ladzi la ilaha illa huwa (Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia).” (HR. Ibnus Sunni)
Ali bin Abi Thalib juga berkata: Rasul s.a.w bersabda: “Sebagai penutup aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, saat memasuki WC atau toilet adalah membaca Bismillah”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani).
7.             Melindungi Generasi dari Gangguan Syetan
Anak-anak kita adalah generasi penerus kita, mereka juga menjadi target sasaran gangguan syetan sebagaimana kita juga. Banyak sekali orangtua yang tidak menyadari hal itu, atau berfikir bahwa anak-anak adalah masih suci yang tidak mungkin diganggu syetan. Itu adalah pemikiran yang salah. Sebab al-Quran dan hadits telah menginformasikan pada kita bahwa anak juga menjadi sasaran bidik syetan. Bahkan sejak awal kelahirannya syetan sudah melakukan gangguan dan godaan. Jangan heran kalau menjumpai anak yang kesurupan, atau kena penyakit yang tidak wajar atau mengalami hal-hal aneh lainnya.
Oleh sebab itu janganlah memberi kesempatan bagi syetan untuk mencuri start, kita harus melakukan penjagaan dan perbentengan anak sejak dini, yaitu sejak mendatangi istri/suami kita dan melakukan persetubuhan. Janganlah terlena dengan kehangatan dan kenikmatan, lalu kita melalaikan Tuhan. Awalilah kenikmatan Anda dengan menyebut nama Allah (baca Basmalah ) dan ditambah dengan membaca doa perlindungan. Rasul s.a.w mengajarkan pada kita doa sebagai berikut. 
Rasul s.a.w bersabda, “Bilalau  salah seorang dari kalian ingin mendatangi isterinya (menyetubuhinya), bacalah! Bismillah , Ya Allah jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkanlah syetan dari yang akan Engkau rizkikan pada kami (anak). Sebab bila Allah mentakdirkan bagi keduanya seorang anak, maka syetan tidak akan bisa mencelakakannya selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
8.             Memboikot Syetan yang Anda di Dalam Rumah
Bagaimana cara kita memboikot atau mengembargo syetan? Sementara kita tidak bisa melihat mereka dan tidak tahu persis makanan dan minuman yang disukai syetan atau yang menjadi akanan favoritnya. Tapi perlu diketahui bahwa syetan akan selalu berusaha untuk nimbrung, ikut serta makan bersama orang yang makan seperti yang telah dijelaskan Rasul s.a.w dalam haditsnya.
Rasul s.a.w telah mengajarkan cara memboikot syetan, terutama syetan yang ada dalam rumah. Sehingga bila masih ada syetan dalam rumah kita, mereka akan menjadi kurus kering, loyo dan lemas yang akhirnya tidak betah untuk tinggal berlama-lama di dalam rumah insya Allah. Dan resepnya sangat sederhana, tapi butuh ketelatenan dan keistiqomahan kita, yang dengan membaca Basmalah setiap masuk rumah seperti sabda Rasul:
Rasul s.a.w bersabda, “Bila seseorang masuk rumahnya, lalu membaca Bismillah saat masuk dan pada saat makan, maka syetan berkata (pada teman-temannya): ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam bagi kalian.’ Tetapi bila seseorang masuk rumahnya dengan tidak membaca Bismillah, maka syetan berkata (pada teman-temannya): “Kalian dapat bermalam.’ Bila tidak menyebut nama Allah saat makan, maka syetan berkata (pada teman-temannya: ‘Kalian dapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim)
9.             Sebagai Obat yang Mujarab dan Ampuh
“Setiap penyakit pasti ada obatnya”, begitulah Rasul s.a.w memberitahukan pada kita. Maka dari itu kita disuruh untuk mencari kesembuhan bila ada penyakit yang kita rasakan. Baik penyakit jasmani maupun penyakit rohani. Meskipun demikian, kita tidak boleh menghalalkan segala cara dalam mencari kesembuhan. Obat haram atau praktik pengobatan yang berbau syirik haruslah kita jauhi.
Segala jenis penyakit, yang mampu menyembuhkannya hanyalah Allah. Oleh sebab itu janganlah melupakan Allah dalam berusaha mencari kesembuhan. Dengan tidak mengkonsumsi yang haram atau mendatangi yang syirik. Bila Anda dokter, maka bacalah Basmalah sebelum memeriksa pasien / menyuntik.
Begitu juga para pasien atau orang yang sakit, bacalah Basmalah saat berobat atau saat minum obat. Sebab dengan membaca Basmalah  berarti kita sudah melibatkan Allah dalam mencari kesembuhan dan itulah unsur kesembuhan dalam komposisi obat, sebagaimana yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib berkata: “Bismillahi” adalah obat dari segala macam penyakit dan ialah unsur pokok dalam segala macam obat.
“Rahman” adalah penolong bagi setiap orang yang beriman pada Allah, dan nama tersebut tidak digunakan untuk menemani yang lainnya selain Allah.
“Rohim” adalah penolong bagi orang yang bertaubat dan beriman pada Allah serta beramal shalih. (Tafsir al-Munir: 1/48).
10.         Mendatangkan Berkah
Berkah yang kita maksud di sini adalah kebaikan dan ketenangan yang bertambah. Keberkahan dalam segala hal itulah yang selalu kita cari terus-menerus. Mendapatkan pekerjaan yang membawa berkah, rizki yang berkah, hidup yang berkah, rumah tangga yang membawa berkah, serta makanan yang mengandung berkah.
Agar makanan yang kita suap, serta minuman yang kita reguk membawa berkah resepnya mudah. Makan secara bersama-sama atau berjamaah dan jangan lupa membaca Basmalah . Kita semua berharap dari makanan serta minuman yang kita konsumsi bisa membuat perut kita kenyang, menjadikan kita kuat dan bersemangat untuk ibadah pada Allah. Dan daging yang ditumbuhkan pun bukan daging yang akan menjadi bahan bakar api neraka.
Wahsyi bin Harb berkata: Para sahabat mengadu pada Rasul s.a.w. Wahai Rasul s.a.w! Kami telah makan, tapi kami tidak kenyang-keyang. Rasul s.a.w bertanya, “Mungkin kalian makannya terpisah-pisah (tidak berkumpul)? Mereka menjawab: ‘Ya’. Rasul s.a.w bersabda, “Maka berkumpullah kalian saat makan, dan bacalah Basmalah , niscaya Allah akan memberkahi makanan kalian.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).

Jangan lupa, kunjungi juga islamterbuktibenar.net, untuk mencari ilmu lainnya!
Posted by Unknown

Penyimpangan Dalam Mengamalkan Surat Al-Fatihah



Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Tidak diragukan lsgi bahwa surat Al-Fatihah memiliki keistimewaan dibandingkan dengan surat-surat selainnya. Di antaranya, hanya surat al-Fatihah saja yang menjadi salah satu rukun shalat. Tidak sah shalat bagi siapa yang tidak membaca surat Al-Fatihah.
Surat Al-Fatihah adalah surat ruqyah, jika ia dibaca atas orang sakit -dengan izin Allah- ia akan sembuh. Ini karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada sebagian sahabatnya yang membacakannya atas orang yang disengat lalu ia sembuh, "Tidakkah engkau tahu bahwa ia adalah ruqyah. ."
Namun disayangkan, sebagian orang salah dalam mengamalkan surat Al-Fatihah. Mereka menciptakan praktek-praktek baru dalam beberapa moment sebagai pengagungan surat ini. Padahal mengamalkan surat ini adalah bagian dari ibadah yang pondasinya adalah Tauqif Wal Ittiba'. Yakni tidak boleh menetapkan kecuali berdasarkan dalil dan contoh dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Sesungguhnya kita diperintahkan untuk mengikuti petunjuk Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan menjauhi perkara-perkara baru atas nama agama. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
"Siapa yang mengada-adakan hal baru dalam urusan kami ini (Islam) yang bukan darinya, maka dia tertolak." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
"Hendaklah kamu menjauhi perkara yang diada-adakan. Karena sesungguhnya seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan. Setiap yang diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud)
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah khulafa' rasyidin yang datang sesudahku. Gigitlah ia dengan gerahammu. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang muhdats (perkara baru dalam urusan dien), karena seburuk-buruk urusan dalam dien adalah yang muhdats. Dan setiap perkara baru dalam dien adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah kesesatan." (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Haakim) dan hadits-hadits yang semakna dengan ini sangat banyak.
Beberapa Penyimpangan
Di antara kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dalam berta'amul dan mengagungkan surat Al-Fatihah:
Membacakan surat Al-Fatihah atas mayit (ruh fulan). Perkara ini tidak pernah diperintahkan dan dicontohkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Padahal kita diperintahkan untuk ittiba' (ikut) dan tidak diperintahkan untuk ibtida' (menciptakan perkara ibadah baru). Sementara keterangan yang berasal dari beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam urusan ini adalah mendoakan dan memohonkan ampun untuk mayit.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda sesudah menguburkan mayat,
اِسْتَغْفِرُوا لِأَخِيْكُمْ, وَاسْأَلُوا لَهُ التَّثْبِيْتَ؛ فَإِنَّهُ الآن يُسْأَلُ
"Mintakan ampun untuk saudaramu dan mohonkan keteguhan untuknya, karena sekarang ia ditanya." (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al-Hakim)
Begitu juga saat datang berita wafatnya raja Najasyi, maka beliau perintahkan para sahabatnya untuk memintakan ampun baginya dan tidak memerintahkan untuk membacakan al-Fatihah, "Mintakan ampun untuk saudara kalian." (HR. al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu HurairahRadhiyallahu 'Anhu)
Saat melamar maka dibacakan surat Al-Fatihah yang diyakini sebagai separoh akad, ini tidak benar. Tidak ada satu riwayatpun dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskannya. Sesungguhnya lamaran hanya merupakan perjanjian atau kesepakatan untuk melangsungkan akad nikah. Karenanya, seorang wanita masih sebagai orang lain sehingga dilangsungkannya akad nikah sehingga ia menjadi istrinya sah.
Sebagian orang menutup shalat dan doa-doa mereka dengan meneriakkan "Al-Fatihah". Ini tidak pernah ada contohnya dari Nabi dan para sahabatnya. Jika ini baik dan termasuk ibadah yang disyariatkan pastinya Nabi dan para sahabatnya telah mengerjakannya. Karena tidak ada kebaikan kecuali beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah tunjukkan, maka jika ini adalah perkara yang benar-benar baik menurut syariat pasti beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallamtelah tunjukkan dengan qaul dan perbuatan.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, "Sebagian orang pada hari ini telah membuat beberapa perkara baru dalam (pengamalan) surat ini, mereka menutup doa dengan surat Al-Fatihah. Menjadikannya sebagai pembuka dalam khutbah dan membacanya dalam beberapa event. Ini adalah kesalahan. Misalnya, engkau temukan apabila seseorang berdoa lalu ia seru orang-orang disekitarnya, "Al-Fatihah". Yakni, bacalah Al-Fatihah. Sebagian orang memulai khutbahnya dengan membaca surat Al-Fatihah atau dalam semua acaranya. Ini adalah kesalahan. Karena ibadah dibangun di atas at-tauqif dan ittiba'." (Lihat: Tafsir al-'Allaamah Muhammad Al-'Utsaimin, dalam pembukaan surat al-Fatihah). Wallahub Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Source
Minggu, 24 Maret 2013
Posted by Unknown
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

DMCA Protector

Blog Archive

- Copyright © Scriztrelg -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -